Setiap awal tahun pelajaran, SDN Kotagede 3 menyambut wajah-wajah baru penuh semangat para murid yang siap memulai perjalanan belajar. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) menjadi momen penting untuk memperkenalkan murid dengan budaya, nilai, lingkungan sekolah, dan bukan menjadi ajang perpeloncoan. Oleh karena itu, sekolah harus memastikan bahwa kegiatan ini berjalan dengan ramah, mendidik, dan menyenangkan.

Berdasarkan Surat Edaran Menteri Dikdasmen Nomor 10 Tahun 2025, MPLS tahun ini mengusung tema Ramah. MPLS Ramah menjadi kegiatan pertama bagi murid baru yang dilaksanakan oleh SDN Kotagede 3 untuk mengenalkan warga, kurikulum, dan lingkungan sekolah. Kegiatan ini dirancang dengan memuliakan dan menghormati hak anak melalui pemberian pengalaman belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan untuk memperkuat karakter dan profil lulusan.

Hari Pertama

Upacara hari Senin mengawali agenda MPLS Ramah di Koegata. Rangkaian upacara ditambah dengan sambutan dari perwakilan wali murid kelas 1 sebagai simbol penyerahan murid baru ke sekolah. Pemasangan nametag perwakilan murid baru kelas 1 merupakan simbol telah dimulainya MPLS Ramah di SDN Kotagede 3. Sorak tepuk tangan dari seluruh warga sekolah riuh rendah menyambut telah dimulainya MPLS di Koegata. Tak lupa, jargon SDN Kotagede 3, yaitu Senyum Sehat dari Kotagede 3 Cerdas yang diikuti dengan Bahasa isyarat juga digaungkan dengan dibersamai oleh Ibu Ayu.

Penerbangan balon dengan tujuh warna berbeda menjadi agenda lanjutan yang melambangkan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yaitu bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. Setiap kelas menyerukan satu poin kebiasaan tersebut yang diikuti dengan kelas lainnya.

Hari Kedua

Misi “Penyelamatan Lingkungan” menjadi agenda utama dalam MPLS hari kedua di Koegata. Misi ini bertujuan untuk mengenalkan murid terkait pentingnya menjaga lingkungan disertai kiat-kiatnya. Mereka dibentuk kelompok dengan jumlah sekitar 7 murid dengan dibersamai oleh kakak-kakak dari kelas 6. Kakak kelas memegang peran besar dalam menciptakan suasana ramah dengan menjadi sahabat, bukan pengawas bagi adik kelas mereka. Setiap tiga kelompok akan dibersamai dengan 1 guru pendamping. Para kelompok diarahkan ke lapangan sekolah untuk mencari misi tersembunyi yang targetnya dinilaikan kepada tim penilai setiap misi. Terdapat empat misi yang harus diselesaikan setiap kelompok dan jika terdapat satu misi yang belum selesai, maka kelompok tersebut akan menemui kegagalan. Agenda ini terasa seru karena para murid dapat bekerja sama, kompak, dan mengenal satu sama lain dengan baik.

Hari Ketiga

Terdapat tiga agenda utama yang mewarnai hari ketiga MPLS, yaitu Senam Anak Indonesia Hebat, sosialisasi penanggulangan bencana dari BPBD Kota Yogyakarta, dan Koegata Award. Para murid diajarkan salah satu dari Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat melalui senam. Nampak antusiasme dari para murid, terlebih lagi murid baru kelas 1. 

Sosialisasi penanggulangan bencana daari BPBD menjadi agenda lanjutannya. Berbagai penjelasan terkait jenis bencana dijelaskan secara rinci dan menarik sehingga para murid diharapkan dapat memahami dan tanggap bencana sedini mungkin. Sosialisasi ini juga berlangsung meriah terlihat dari  antusiasme para murid saat praktik penyelamatan diri jika terjadi gempa bumi.

MPLS Ramah SDN Kotagede 3 ditutup dengan Koegata Award dengan tujuan memberikan apresiasi kepada para Sobat Koegata yang sesuai dengan nominasi pilihan murid. Koegata Award juga memberikan apresiasi kepada kelompok terbaik yang telah menuntaskan targetnya pada saat misi “Penyelamatan Lingkungan”. Adapun berbagai penampilan seperti menyanyi tunggal lagu Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, seruan anti-bullying, dan ditutup oleh tari caping ceria.

Tiga hari pelaksanaan MPLS Ramah bagi para Sobat Koegata kelas 2 – 6 telah terlaksana dengan lancar, selanjutnya agenda MPLS akan dilanjutkan oleh para Sobat Koegata kelas 1 selama dua hari ke depan. MPLS Ramah menjadi ajang untuk menumbuhkan dan menguatkan karakter serta profil lulusan murid baru melalui Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Pertemuan Pagi Ceria, pengenalan profil lulusan dan kegiatan lainnya terkait program pencegahan penyimpangan isu sosial. Oleh karena itu, mari jadikan MPLS sebagai pengalaman pertama yang indah dan membekas — pengalaman yang membuat setiap anak berkata, “Aku senang bersekolah di sini.”